Motif Sigit Indra Tanaya tega memutilasi ibu kandungnya, RA Sujathun Siti Amini masih misterius. Polisi masih terus mendalami apakah benar Siti tewas terjatuh atau memang dibunuh oleh Sigit.
Hingga kini, polisi masih kesulitan mengorek informasi dari mulut Sigit. Setiap kali diperiksa Sigit selalu memberikan keterangan yang berubah-ubah. Penyidik pun masih melakukan observasi kejiwaan pria tersebut.
Peristiwa ini terbongkar setelah kedatangan anak Siti, Kapten TNI AD (Purn) Bambang Yudha Kusuma, ke rumah ibunya Jl Danau Mahalona, Bendungan Hilir (Benhil), Tanah Abang, Jakarta Pusat. Saat ditemukan Siti sudah terpotong-potong dan menjadi kerangka.
Polisi sudah melakukan olah tempat kejadian perkara. Dari lokasi diamankan sejumlah barang bukti. Hasil pemeriksaan sementara, Siti meninggal sejak bulan April lalu Berikut 5 Kisah tentang Kasus Pembunuhan Mutilasi yg Dilakukan Sigit seperti dilansir merdeka:
1. Sigit potong tubuh ibu dengan golok dan piasu
[lihat.co.id] Penyidik kepolisian masih mencari alat yang digunakan Sigit Indra Tanaya untuk memotong-motong tubuh ibundanya, RA Sujathun Siti Amini. Jasad korban sudah ditemukan termutilasi di kediamannya daerah Benhil, Jakarta Pusat,
"Menurut pengakuan Sigit, dia memotong tubuh ibunya yang telah meninggal dunia dengan pisau dan golok yang terdapat di dapur rumah," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto di Mapolda Metro Jaya,
2. Ditemukan tulang iga dan cincangan daging di panci
[lihat.co.id] Polisi kembali melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kasus dugaan mutilasi yang dilakukan anak terhadap ibunya. Hasilnya, polisi menemukan potongan tulang iga dan cincangan daging di dalam panci (sop).
Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat AKBP Rahmat mengatakan polisi juga mengambil beberapa pakaian. "Pakaian bercak darah kita ambil untuk penyidikan. Kita selidiki apakah korban memang sudah tewas sebelumnya atau seperti apa," katanya.
Rahmat menambahkan polisi masih terus berupaya menggali informasi dari anak korban, Sigit Indra Tayana. Saat ini, status Sigit masih terperiksa dan belum ditetapkan sebagai tersangka. Hingga kini kejiwaannya masih di tes," tuturnya.
3. Memutilasi karena sayang berlebihan
[lihat.co.id] Sigit Indra Tayana tega memutilasi ibunya RA Siti Amini (80) karena sayang yang berlebihan. Untuk itu, Sigit ingin terus memelihara jenazah ibunya, hingga jenazah itu rusak.
"Jadi saking sayangnya, mungkin korban sudah meninggal kemudian dipelihara pelaku. Karena tidak ada yang mengurusi dan mayatnya membusuk lalu mengeluarkan ulat sehingga dipotong dipisahkan dan tulangnya dimasukan ke dalam karung. Itu baru akan dikubur di halaman rumahnya," kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Herry Heryawan.
Menurut Herry, Polda Metro Jaya memback up kasus ini. Penyidik masih melakukan observasi kejiwaan Sigit. Keterangan Sigit selalu berubah-ubah.
"Kita akan melakukan pemeriksaan dengan cara scientivic identification untuk mengecek darah di TKP maupun profile tersangka serta lokasi kejadian. Iya ini juga termasuk tes DNA," kata Herry.
4. Sigit sebut ibu tewas sakit dan terjatuh
[lihat.co.id] Sigit Indra Tayana, diamankan polisi karena diduga memutilasi RA Siti Amini (80) di rumah. Kepada polisi, Sigit mengaku tidak membunuh Siti, namun ibunya itu meninggal karena sakit.
"Saat diinterogasi petugas, yang bersangkutan mengaku kalau ibunya sakit dan terjatuh. Setelah itu beberapa hari kemudian meninggal dunia," ujar Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Herry Heryawan.
Herry mengatakan, Sigit mengaku tidak ada yang mengurusi jasad ibunya itu. Menurut Herry, Sigit berinisiatif untuk menguburnya di halaman rumahnya.
"Dia mengaku, tidak ada yang mengurusi mayat yang sudah membusuk dan keluar ulat. Sehingga Sigit memotong dan memisahkan daging dan tulangnya dengan dimasukan karung untuk dikubur di halaman," jelasnya.
5. Tulang diletakan di atas lemari dan tengkorak di baskom
tkpgila[dot]blogspot[dot]com
[lihat.co.id] Setelah memutilasi, Sigit lalu memisahkan antara daging dan tulang-tulang wanita yang telah melahirkannya tersebut. Tulang belulang Siti diletakan di atas lemari buffet dan tengkoraknya ditaruh di dalam baskom. Sedangkan dagingnya dimasukkan ke dalam karung, kondisinya sebagian masih utuh namun sudah busuk dan mengeluarkan belatung," kata Kombes Rikwanto.
SHARE THIS POST:
0 comments:
Post a Comment