Wednesday, November 5, 2014

Pertama Kalinya, TV di Inggris Menayangkan Adzan Subuh

tkpgila[dot]blogspot[dot]com



Pertama Kalinya, TV di Inggris Menayangkan Adzan Subuh Menyaksikan kumandang Adzan mungkin sudah sering kita lihat setiap hari tayang di televisi-televisi di Indonesia. Namun di belahan dunia lain yang mayoritas penduduknya beragama non muslim, seruan sholat itu jarang ditayangkan di stasiun-stasiun televisi setempat. Namun kali ini untuk pertama kalinya stasiun tv online di Inggris, Channel 4, berniat menayangkan adzan subuh guna menghormati kelompok minoritas Muslim Inggris selama bulan Ramadhan.

Seperti dilansir rimanews yang mengutip Dailymail, Selasa (2/7), kumandang adzan subuh akan mulai ditayangkan selama 30 hari di Channel 4 minggu depan, yakni tanggal 9 Juli atau hari pertama Ramadhan di Inggris.

Kepala pemrograman stasiun TV ini, Ralph Lee mengatakan, tayangan adzan subuh diharapkan bisa merubah prasangka yang kini kurang harmonis tentang umat Muslim.

"Panggilan untuk shalat ini untuk menyerukan Muslim melakukan ibadah di saat-saat hening, diharapkan juga, hal ini membuat para penonton lainnya duduk mendengarkan dan menyadari adanya saat-saat seperti ini (shalat Subuh)," kata Lee.

Namun langkah yang dilakukan oleh Channel 5 tidak semulus itu. Kritik pun bermunculan dari kelompok-kelompok sayap kanan di negara Ratu Elisabeth itu. Sebut saja British First, yang mengklaim sebagai gerakan politik patriot Inggris. Dalam akun Twitternya mereka menyerukan boikot dan mengatakan, "Bersiaplah untuk program TV yang mendukung Islam selama selama sebulan di Channel 4."

Namun Lee bergeming. Dia mengatakan, azan ini adalah bentuk dukungan Channel 4 pada kelompok agama minoritas di Inggris.

"Tidak heran Channel 4 akan dikritik karena berfokus pada agama minoritas, tapi itulah yang kami lakukan, yaitu memberikan ruang alternatif dan suara bagi mereka yang kurang terwakili," kata Lee. | jadiberita.com

Tahukah anda Logo Apple adalah simbol dosa

tkpgila[dot]blogspot[dot]com



Suatu berita mengejutkan datang hari ini. Menurut beberapa pemeluk agama Kristen ortodok di Rusia, logo Apple merupakan simbol dari dosa.

Cnet (18/10) melaporkan bahwa beberapa pemeluk agama Kristen ortodok di Rusia mengatakan bahwa logo buah apel yang tergigit dan digunakan oleh Apple Inc tersebut adalah penyimbolan dari dosa. Bahkan beberapa source di internet mulai dari situs resmi sampai blog juga banyak mengulas hal yang serupa.





Rata-rata tulisan yang beredar tersebut mengatakan bahwa logo Apple tersebut adalah penyimbolan dari dosa (dosa yang dibuat Adam dan Hawa ketika memakan buah terlarang/buah pengetahuan) sampai dengan menghubung-hubungkan dengan iblis atau setan.





Oleh karena menyeruaknya masalah logo Apple yang identik dengan dosa ini, sebuah hukum anti-penghujatan sedang digarap di parlemen Rusia yang intinya bertujuan untuk melarang Apple menjual produknya di Rusia apabila masih menggunakan logo tersebut.





Sampai saat ini, pihak Apple masih belum memberikan tanggapan atas tudingan penggunaan simbol dosa itu.



sumber

Berdasarkan Sidang Isbat, Puasa Jatuh Pada Rabu 10 Juli 2013

tkpgila[dot]blogspot[dot]com



Berdasarkan Sidang Isbat, Puasa Jatuh Pada Rabu 10 Juli 2013 Proses penentuan kapan waktu puasa untuk umat muslim di tanah air sudah menghasilkan keputusan. Dalam sidang yang dilaksanakan pada Senin, (8/7), di Gedung Kementrian Agama, Jakarta, menunjukan posisi hilal masih berada pada minus 0 derajat 56 menit sampai dengan 0,38 menit. Sehinga dengan demikian penentuan puasa disepakati jatuh pada hari Rabu 10 Juli 2013.

"Dengan demikian, setuju kah Bapak Ibu sekalian bahwa 1 Ramadan 1434 H, jatuh pada hari Rabu 10 Juli 2013?," tanya Menteri Agama Suryadharma Ali kepada peserta Sidang Isbat di Gedung Kementerian Agama, Jakarta, Senin (8/7/2013).

"Setuju," jawab peserta sidang Isbat serempak.

"Untuk itu, kami tetapkan awal 1 Ramadan 1434 H bertepatan dengan hari Rabu, 10 Juli 2013," tegas Surydharma Ali.

Beberapa tempat sudah dijadikan lokasi pantauan hilal yakni di Pelabuhan Ratu (Jawa Barat), Pantai Tanjung Kodok (Lamongan, Jawa Timur), Cakung (Jakarta Timur), Boscha (Bandung), Makassar, dan lainnya.

Meski pemerintah sudah membuat keputusan bersama melalui sidang isbat, namun beberapa ormas Islam seperti Muhammadiyah sepertinya berpandangan berbeda. Ormas yang dipimpin oleh Din Syamsuddin itu memutuskan untuk memulai puasa pada Selasa 9 Juli. | tkpgila.blogspot.com

Indonesia Minggu Ini Akan Kena Hujan Meteor

tkpgila[dot]blogspot[dot]com



Ahli astronomi lembaga penerbangan dan antariksa Amerika Serikat (NASA), Bill Cooke, menyebutkan, hujan meteor kali ini akan datang dari rasi Orion, dan dapat terlihat dari Amerika Utara, Eropa, Asia, termasuk Indonesia. "Pertunjukan yang menarik bagi pengamat dengan langit cerah," ujar Biil Cooke

Hujan meteor orionid terjadi ketika bumi memasuki jalur Komet Halley. Komet yang mengelilingi matahari setiap 76 tahun ini terakhir kali terlihat dari bumi pada 1986. Setiap melintas, komet meninggalkan jejak debu.

Atmosfer bertugas mengamankan bumi dari siraman debu komet. Karena itu, selama bumi berada di dalam debu, atmosfer membakar habis semua material sisa komet tersebut.

Yang terlihat dari bumi, proses pembakaran debu komet tampak seperti titik cahaya yang bergerak cepat. Karena itulah ada sebutan bintang jatuh. Arah datangnya meteor berasal dari rasi Orion sehingga fenomena ini disebut hujan meteor orionid.

Pengamatan hujan meteor tidak memerlukan alat bantu optik, seperti binokular atau teleskop. Untuk melihat jelas, pengamat cukup berbaring di lantai sambil menatap ke langit.

Selama hujan meteor, masyarakat dianjurkan ikut menghitung jumlah meteor yang terlihat setiap jam. Hasil penghitungan ini kemudian bisa dilaporkan kepada peneliti. NASA, misalnya, menyediakan halaman khusus bagi masyarakat yang ingin melaporkan hasil penghitungan ini.

Di Indonesia, hujan meteor berbarengan dengan terjadinya El Nino. Fenomena iklim ini membuat musim kemarau terjadi lebih panjang. Akibatnya, sebagian wilayah Indonesia berpotensi bebas mendung sepanjang Oktober.

http://www.wartanews.com